Tridayanews.com | Palembang, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel)!dalam hal ini dari Kepala Dinas (Kadis) Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel Awalluddin, S.Pd., M.Si menghadiri acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel.
Adapun tema yang diambil dalam Rakorwil ini sendiri yakni “Bertransformasi membangun pendidikan Muhammadiyah unggul dan berkemajuan dalam menyiapkan generasi emas tahun 2045. Dan kegiatan ini sendiri dipusatkan di Grandballroom Swarna Dwipa Hotel Palembang, Minggu (22/9/2024).
Turut hadir didalam kegiatan ini Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumsel Ridwan Hayatuddin S.H., M.H, Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumsel DR H Gunawan Ismail, M.PD, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof Dr Abid Djazuli, S.E., M.M, D ektur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Ir Mukhtarudin Muchsiri, MP, dan undangan lainnya.
Dikatakan Kadis PLT Disdik Provinsi Sumsel Awalluddin, S.Pd., M.Si, transformasi itu adalah perubahan dalam cara kita menata dan mengelola pendidikan, jadi tadi sudah disampaikan salah satu misalnya terkait dengan penggunakan Informasi Teknologi (IT).
Penggunaan IT untuk pendidikan itu lebih kurang secara garis besar ada dua diantaranya E-Learning, artinya konten-konten IT yang kita gunakan untuk pembelajaran.
“Untuk E-Learning itu kita mengarahkan agar para guru, para siswa, siswi memanfaatkan konten-konten positif itu untuk proses pelajaran sebagai media pembelajaran,” ujarnya.
Kemudian, tapi kita juga me warning, mengingatkan kepada para guru, dan para siswa, siswi bahwa tidak semua konten-konten yang ada di internet itu baik. Dan kita juga mewanti-wanti serta mengingatkan agar anak tidak mengakses situs-situs yang berbahaya.
Misalnya situs judi online, situs-situs yang terkait dengan kekerasan, dan seks itu kita selalu ingatkan. Jadi bijak-bijak sanalah para guru dan para siswa/siswi menggunakan IT ini untuk hal-hal positif dalam konteks meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Kita tidak mungkin memproteksi diri kita terhadap perkembangan IT, yang paling baik adalah mempersiapkan kita agar lebih bijak dalam memanfaatkan IT,” ungkapnya.
Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Palembang Provinsi Sumsel Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H, di mana kita ada tiga kegiatan, yakni Rakorwil Majelis Dikdasmen, Launching kartu Muhammadiyah sekaligus membayar hutang iuran yang belum melunasi persyaratan itu, dan yang ketiga tadi ada KBIH.
Tapi memang yang berkat itu adalah di Dikdasmen, pendidikan dasar menengah, dan kebetulan di sini ada Awalluddin, beliau mewakili Penjabat Gubernur Sumsel, dalam jabatannya sebagai Kadis PLT Disdik Provinsi Sumsel.
“Nanti diharapkan dari beliau dengan wawasan serta pengalaman dia dalam bidang pendidikan, sehingga beliau dipercaya menjadi Kadis PLT Disdik Provinsi Sumsel,” katanya.
Dilanjutkannya, beliau akan dapat memberikan banyak hal-hak nilai-nilai yang bisa tranformasi oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam rangka memajukan sekolah-sekolah Muhammadiyah itu. Terkait transformasi, sebagai contoh yang paling up to date, sekarang ini kan kita sudah dilingkupi oleh teknologi informasi.
Dengan teknologi informasi yang begitu cepat segala sesuatu yang di diri kita, dan itu sangat mempengaruhi sikap hidup kita. Bagaimana teknologi ini kita manfaatkan, kita kuasai, dan bukan kita dikuasai oleh teknologi.
“Habibi almarhum pernah mengatakan “teknologi itu iblis itu betul, kalau kita tidak mampu menguasai teknologi ini dengan baik, memang hal artinya kita bisa jadi iblis, dan nanti dari Kadis PLT Disdik Provinsi Sumsel bisa menjelaskan masalah itu antara lainnya,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, termasuk juga dengan positif, dengan teknologi itu bisa kita manfaatkan untuk mentransfer ilmu yang cepat, mudah, dan sangat praktis. Untuk Rakorwil ini sendiri ketika dibutuhkan, kebetulan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta menentukan, bahwa dengan diterapkan peraturan baru Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) itu diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah.
Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu diselenggarakan oleh pimpinan daerah (Pimda) di tingkat kota/kabupaten, dan Sekolah Dasar (SD) diselenggarakan oleh pimpinan cabang (Pimcab) yakni tingkat kecamatan.
“Kalau Hendra Naser selalu mengatakan bahwa Muhammadiyah itu adalah miniatur Indonesia, jadi bagaimana struktur pemerintahan dan bagaimana cara penyelenggaraan negara itu banyak diserap dan transformasi ke dalam Muhammadiyah,” imbuhnya
Begitu juga disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumsel DR H Gunawan Ismail, M.PD, agenda hari ini adalah kegiatan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah provinsi Sumsel untuk acara pembukaan ada tiga agenda yang pertama adalah pembukaan Rakorwil Dikdasmen, kedua adalah Launching Pencetakan Kartu Anggota Muhammadiyah dari LBCR, dan ketiga adalah sosialisasi program haji dan umroh oleh Lembaga Haji dan Umroh Bagian Sumsel.
Di mana Rakorwil akan diselenggarakan pada hari ini dan juga besok siang, adapun materi-materi yang akan disampaikan sendiri pada Rakorwil yaitu penjelasan-penjelasan dari pakar-pakar pimpinan wilayah Muhammadiyah tentang pendidikan.
“Terselenggaranya acara pembukaan ini berkat kerjasama dengan seluruh sekolah-sekolah SMA, SMK, MA se Kota Palembang, kami Dikdasmen Sumsel hanya mengkoordinir di bawah binaan serta berkoordinasi selalu oleh ketua panitia pelaksana pada kegiatan hari ini,” bebernya.