Tridayanews.com | Palembang – Puluhan massa Dewan Pimpinan Jaringan Αnti Κorupsi Sumatera Selatan (Jakor Sumsel) sambangi KSOP Syahbandar Pelabuhan Wilayah Palembang untuk melakukan aksi damai untuk mendesak KSOP Syahbandar Pelabuhan Wilayah Palembang untuk menggungkap fakta kebenaran peristiwa penabrakan Jembatan Musi II yang diduga Ponton Pengangkut Batubara Milik PT. Citra Mandiri.
Hal tersebut di sampaikan oleh Fadrianto TH Koordinator aksi di dampingi oleh Idil F Koordinator Lapangan usai melakukan aksi unjuk rasa di Kantor KSOP Syahbandar Pelabuhan Wilayah Palembang, Sumatera Selatan. Senin (28/04/25).
Koordinator aksi Fadrianto TH mengatakan berdasarkan Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan menyampaikan Pendapat Dimuka Umum baik secara Lisan maupun Tulisan,”Dengan ini kami sampaikan kepada awak media, bahwa terjadi kerugian keuangan negara atas klaim ganti rugi atas ditabraknya tiang fender jembatan musi 2 duplikat Palembang serta dugaan Tongkang Milik PT. Tempirai Menyangkut di Jembatan Bentayan,”ujarnya.
Dan juga, bedasarkan informasi, data, dan investigasi di lapangan Jaringan Anti Korupsi (Jakor) Sumatera Selatan mendapati temuan sebagai berikut:
1.Berdasarkan informasi dari masyarakat telah terjadi peristiwa penabrakan pada Jembatan Musi II yang diduga dilakukan oleh Ponton Batubara milik PT. Citra Maritim dan Hasil kajian dan pengolahan data di atas ditemukan dugaan Kapal Ponton Citra 55 kode 3006 milik PT. Citra Maritim telah merugikan dan merusak asset negara.
– Bedasarkan hasil Surveyors Claim Reviewed atas klaim ganti rugi atas ditabraknya tiang fender jembatan musi 2 duplikat Palembang tedapat kerugian negara sebesar Rp.2.188.660.550.00,- (dua milyar seratus delapan puluh delapan juta enam ratus enam pulu ribu lima ratus lima puluh rupiah) sebagai biaya ganti rugi yang wajib dibayarkan sebagai penganti kerugian perbaikan tiang pengamanan pier (fender) yang rusak ditabrak Kapal Ponton Citra 55
– Diduga Kapal Ponton Citra 55 kode 3006 milik PT. Citra Maritim tidak memiliki sertifikat khusus operasional saat berkegiatan mengangkut batu bara.
2.Tongkang muatan batu bara diduga Milik PT. Tempirai menabrak Jembatan Bentayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, hingga membuat jembatan menjadi retak dan terangkat.
– Diduga kejadian tersebut akibat tongkang muatan batu bara yang kelebihan kapasitas.
– Diduga Tongkang Batu Bara Hantam Jembatan Tungkal Ilir Banyuasin hingga Retak
Adapun tuntutan aksi Dewan Pimpinan Jaringan Anti Korupsi Suamtera selatan KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang sbb ;
1.Mendesak KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang untuk menggungkap fakta kebenaran peristiwa penabrakan Jembatan Musi II yang diduga Ponton Pengangkut Barubara Milik PT. Citra Maritim
2.Mendesak KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang untuk Menyetop Pengangkutan yang dilakukan oleh PT. Citra Maritim
3.Mendesak KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang untuk Menyetop Izin Berlayar PT. Citra Maritim
4.Mendesak KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang untuk Menindak PT. Tempirai yang diduga Menabrak Jembatan Desa Bentayan
5.Mendesak KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang Untuk Menghentikan dan Menyetop Izin Berlayar PT. Tempirai
Dan,’kami berharap agar KSOP Syahbandar pelabuhan wilayah Palembang segera menindaklanjuti,”tutupnya.
Sementara itu, massa aksi JAKOR SUMSEL di terima oleh Afrizal Staf Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan KSOP Syahbandar Pelabuhan Wilayah Palembang mengatakan mengucapkan terima kasih kepada Jakor Sumsel yang telah melakukan aksi damai karena ini di lindungi oleh hukum tertuang dalam undang-undang nomor 16 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
“Terkait dengan apa yang di sampaikan rekan-rakan jakor Sumsel, kami berusaha semaksimal mungkin untuk manggil PT. JAA dan PT. Citra Maritim untuk di mediasi.”ujarnya.
“Selanjutnya kami melakukan cek ke lapangan dan selanjutnya kami menunggu progres dari mereka,”pungkasnya.
Setelah melakukan aksi damai perwakilan Jakor Sumsel melakukan audiensi dengan KSOP Syahbandar Pelabuhan Wilayah Palembang yang di terima langsing oleh Capt. Andri Muhammad Setiawan, M.M.,M.M.ar.