Tridayanews.com Rokan Hilir — Terkait Aksi damai yang digelar warga di dua kepenghuluan, yakni Manggala Sempurna dan Manggala Sakti, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, kembali berlanjut usai pemblokiran armada perusahaan pada Selasa, (3/6/25).
Sebagai respons atas aksi damai tersebut, pemerintah kecamatan Pujud memfasilitasi musyawarah antara warga dan pihak perusahaan pada Rabu (4/6/25),
Hasil kesepakatan mediasi antara aliansi masyarakat menggala dengan pihak perusahaan yg melintasi jalan menggala pujud
Dalam pertemuan ini, Ada 9 Humas Perusahaan yg hadir dan menghasilkan kesepakatan bersama
1. pihak perusahaan membatu pembiayaan penyiraman jalan sebesar Rp.10.000.000./bulan untuk masing² perusahaan dan di bagi untuk 2 kecamatan yaitu Kec.Tanah putih dan kec.Pujud
2. setiap bulan perusahaan PKS wajib membantu perawatan jalan 1 mobil dumtruk material batu padas dan 2 mobil dumtruk untuk perusahaan kayu (RAPP)
3. untuk aktifitas mobil perusahaan yg melintasi jalan menggala pujud akan berhenti beroperasi pada pagi hari dan siang hari disaat jam anak pergi sekolah dan pulang sekolah yaitu pagi jam 6.30 sampa 8.00
siang hari jam 13.00 sampai jam 14.00
4.mobil perusahaan dilarang berjalan beriringan atau kompoi karena dapat mempersulit akses bagi masyarakat yg berkendara
5.pihak perusahaan meminta tempo satu minggu untuk memberikan bantuan dana penyiraman kepada pihak camat dari mulai terhitung tanggal kesepakatan ini di buat.
(paling lambat hari rabu tanggal 11 juni 2025)
Mediasi dihadiri oleh Bimas polres rokan hilir,kapolsek pujud,camat Tanah putih,camat pujud,aliansi masyarakat peduli lingkungan,pihak perusahan,Dishub rokan hilir,kepala desa Menggala sempurna,kepala desa menggala sakti dan masyarakat beberapa menggala pujud..
warga yang terlibat dalam aksi damai aksi damai ini untuk berdialog langsung dengan perwakilan perusahaan, khususnya sembilan (9) humas perusahaan dari 40 perusahaan yang armadanya rutin melintas di jalan lintas Manggala–Pujud.
Dan apabila mereka pihak perusahaan ingkar janji maka Kami atas nama aliasi masyarakat peduli lingkungan menggala mengajak kepada kita semua masyarakat kecamatan Tanah putih dan kecamatan pujud untuk melakukan aksi akbar jilid 2..
karena kami berjuang bukan untuk desa kami sendiri tapi memperjuangkan masyarakat di kecamatan Tanah putih dan pujud
Dalam pertemuan ini, warga yang terlibat dalam aksi damai aksi damai ini untuk berdialog langsung dengan perwakilan perusahaan, khususnya sembilan (9) humas perusahaan dari 40 perusahaan yang armadanya rutin melintas di jalan lintas Manggala–Pujud.
Camat Pujud mempasilitasi dan memimpin langsung jalannya musyawarah, dengan harapan tercapai solusi damai yang menguntungkan semua pihak dan meredakan ketegangan yang sempat terjadi di tengah tengah konflik kolusi (debu)
Selain itu, sejumlah pejabat turut dijadwalkan hadir dalam pertemuan aksi damai tersebut, antara lain Camat Tanah Putih, Kasat Intelkam Polres Rokan Hilir, Danramil Pujud, Kapolsek Pujud, serta Kapolsek Tanah Putih.
Warga menuntut kejelasan dan komitmen perusahaan terkait pemanfaatan jalan yang dianggap merusak infrastruktur dan mengganggu kenyamanan dari polusi udara (debu) masyarakat setempat.
“Akhirnya dengan kesepakatan antara sembilan (9) perusahaan yang mewakili dari empat puluh (40) perusahaan yang hadir akan bertanggung jawab untuk penyiraman jalan sepanjang Tiga (3) bulan ke depan dengan cara menyiram jalan sepanjang dua (2) kecamatan yaitu kecamatan Pujud dan Kecamatan Tanah Putih yang di Danai oleh perwakilan perusahaan.
Dengan demikian Pemerintah (APH) yang turut hadir mengucapkan syukur dengan adanya kesepakatan antara pihak perusahaan dengan masyarakat peserta damai yang mengatasnamakan aliansi masyarakat, namun pihak perusahaan mengatakan belum sampai disini yang akan di kabulkan pihaknya dari tuntutan aliansi masyarakat.
Pihak perusahaan berjanji akan mengadakan musyawarah dengan pihak perusahaan yang belum sempat menghadiri aksi damai hari ini yang di fasilitasi pihak pemerintah yakni kecamatan Pujud kabupaten Rokan Hilir P4ovinsi Riau, pihaknya berjanji secepatnya akan di sampaikan hasil musyawarah pihaknya dengan pimpinan perusahaan lainnya.
Dengan demikian harapan, forum aliansi masyarakat berharap dapat menghasilkan kesepakatan bersama yang sudah mampu menjembatani kepentingan perusahaan dan tuntutan masyarakat yang tercemari kolusi (debu), serta mengembalikan kelancaran aktivitas distribusi logistik di wilayah terjadinya konflik tersebut di dua (2) kecamatan dan berharap secapat nya ada etikat baik dari pimpinan perusahaan yang belum bisa hadir di giat aksi damai yang di pasilitasi oleh pemerintah yakni kecamatan Pujud.(Red tim)